Dengan meningkatnya sains, bahan yang digunakan dalam pembangunan perumahan semakin beragam dan kaya. Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan material baru untuk menggantikan bahan biasa telah mengurangi polusi lingkungan, mempersingkat waktu konstruksi dan mengurangi biaya konstruksi. Salah satu bahan tersebut adalah beton berpori atau juga dikenal dengan beton ringan, terbuat dari semen, pasir dan bahan tambahan busa. Styrofoam digunakan dalam proyek besar, dari bangunan bertingkat tinggi hingga rumah biasa. Buku ide hari ini akan memberi Anda 10 kelebihan yang perlu Anda ketahui tentang materi ini.
Beton berpori memiliki densitas yang jauh lebih kecil daripada beton konvensional, dengan kerapatan beton aerasi 230 – 960 kg / m3, sedangkan beton biasanya antara 2.300 – 2.500 kg / m2, beban pada frame dan pondasi.
Jumlah gelembung yang dicampur ke dalam campuran beton akan menentukan densitas, kekuatan, konduktivitas panas dan biaya produk. Oleh karena itu dimungkinkan untuk mengubah jumlah busa yang diaplikasikan pada campuran untuk menciptakan produk yang sesuai dalam pemakaian.
Dibandingkan dengan bata merah tradisional, beton berpori tahan panas dan sangat efektif. Oleh karena itu, proyek perumahan dengan menggunakan produk berbahan beton berpori akan mengurangi jumlah panas di dalam bangunan, sehingga secara signifikan mengurangi biaya AC.
Dengan penggunaan gelembung udara untuk menggantikan agregat beton ringan lainnya, beton berpori memiliki biaya yang jauh lebih rendah. Untuk rumah kurang dari 100 m2 menggunakan konstruksi baja gabungan dengan beton busa, Anda dapat menghemat 50 – 65% biaya bahan baku bangunan dibandingkan dengan solusi konstruksi tradisional. Pada saat bersamaan, mempercepat kerja para pekerja menjadi sekitar 150%, sehingga memperpendek waktu konstruksi keseluruhan pekerjaan dan membantu karya-karya tersebut cepat digunakan.
Beton berpori memiliki kerapatan 230 – 960kg / m3, dengan kuat tekanan 2,5-4,5 N / mm2, sedangkan standar konstruksi 2.5 dan yang lebih tinggi. Jaminan penuh daya dukung untuk digunakan dalam membangun perumahan.
Beton berpori adalah insulasi suara yang sangat bagus, dianggap sebagai solusi terbaik dalam membangun tempat kedap suara tinggi seperti rumah sakit, sekolah, hotel. Hal ini juga menguntungkan dalam proyek perumahan di kota berpenduduk padat, dimana polusi suara sering terjadi.
Dengan bobot yang lebih ringan dari bata merah konvensional dan beton konvensional, beton berpori memiliki kemampuan untuk menahan getaran dari tanah serta kendaraan besar yang melintas di jalan masuk. Dengan daya tahan, stabilitas, mudah dibentuk, tahan getaran, tidak konduktif, kedap suara, anti air, beton berpori dapat diaplikasikan untuk membangun rumah di lokasi dengan tanah yang lemah.
Dengan bentuk persegi panjang, beton berpori dapat dengan mudah diproduksi dalam berbagai ukuran, tergantung pada kebutuhan konstruksi. Keringanannya membuat pekerjaan konstruksi, instalasi, pipa teknis lebih mudah, sehingga mengurangi biaya tenaga kerja. Menggunakan beton busa dalam konstruksi dapat mempercepat kemajuan kerja sekitar 150%, sehingga memperpendek kemajuan konstruksi serta proyek dapat cepat digunakan.
Beton busa dihasilkan dari sampah industri dan pertanian yang mengurangi beban lingkungan. Produk beton styrofoam bisa menggantikan bahan bangunan tradisional seperti ubin terakota, beton konvensional, bambu dan kayu, tanpa mengurangi luas lahan yang diolah seperti teknologi pembuatan ubin terakota.
Dengan keuntungan tidak tenggelam, susut, beton berpori bisa tahan terhadap iklim yang keras. Dengan cuaca yang panas dan banyak saat perubahan iklim tidak menentu, beton berpori masih memiliki karakteristik yang sama dengan aslinya, menjaga agar bangunan tetap awet dan stabil.
Masih banyak buku ide menanti Anda: