Tips Mendekorasi Dinding Interior Rumah Dengan Batu Alam

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
Casa Chachalaka, DECO Designers DECO Designers Paredes y pisos de estilo minimalista
Loading admin actions …

Secara literal, pengertian batu alam bisa didefinisikan sebagai semua bahan penyusun kerak bumi dan merupakan hasil dari penyatuan mineral-mineral yang mengeras akibat proses alami. Penggunaan batu alam oleh manusia sebagai material bangunan telah dimulai sejak didirikannya Piramida Giza di Mesir pada 2500 SM. Namun, diperkirakan situs bersejarah Gunung Padang diperkirakan telah didirikan pada 4700 -10.900 SM. Bila penelitian mutakhir bisa membuktikan hal ini, maka bisa jadi nenek moyang kita adalah yang pertama kali punya ide memanfaatkan batu alam sebagai material bangunan. Nenek moyang kita tidak memanfaatkan bangunan dari batu alam sebagai hunian, melainkan untuk keperluan ibadah. Misalnya punden berundak, candi, pura, dll. 

Fenomena berbeda terjadi di perairan Mediterania. Peradaban Mesir Kuno yang menghasilkan bangunan-bangunan megah dari batu alam menginspirasi bangsa-bangsa di sekitarnya. Mereka juga memanfaatkan batu alam sebagai bahan bangunan tempat tinggal, karena material ini dapat membantu mencegah penetrasi hawa panas ke dalam rumah. Suhu di kawasan ini hampir sama dengan Indonesia, cenderung hangat dan kering. 

Pada perkembangannya, arsitektur Mediterania mengilhami masyarakat di belahan dunia lain. Dinding semen atau beton pun kini bisa diubah menjadi dinding batu alam. Caranya, cukup dengan memanfaatkan cladding batu alam yang saat ini telah bisa didapatkan dengan mudah di sekitar kita. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diingat sebelum memutuskan mendekorasi dinding rumah dengan batu alam. 

1. Jenis-jenis batu alam dan harganya

Ada banyak jenis batu alam yang ditawarkan, manakah yang paling sesuai untuk interior rumah? Agar tidak salah pilih, mari ketahui jenis-jenis batu alam. homify telah meringkasnya berikut harga. 

1. Batu alam Palimanan 
Nama batu alam ini diambil dari nama sebuah daerah di Kabupaten Cirebon, di mana batu alam ini ditambang. Ciri khusus batu alam Palimanan adalah kuning keemasan dan serat yang mirip dengan serat kayu. Namun, belakangan ini batu alam jenis ini cukup sulit didapatkan sehingga harganya selangit. Saat ini harga batu alam Palimanan bervariasi berdasarkan jenis, serat (ada yang alami dan ada yang buatan pabrik), dan ukurannya. Yang paling murah adalah berukuran 10 x 20 x 1,5 cm, yaitu mencapai Rp 77 ribu per meter persegi. Sedangkan batu alam Palimanan paling mahal telah diolah dipabrik sehingga memiliki motif simetris atau disebut anyam bilik. Harganya mencapai Rp 135 meter persegi untuk ukuran 20 x 40 x 1,5 cm. 

2. Batu andesit 
Batu andesit adalah jenis batu yang sangat populer untuk dekorasi interior maupun eksterior. Warnanya yang alami sebagai cladding untuk mendatangkan suasana natural. Saat ini, harga batu andesit bervariasi berdasarkan ukuran dan jenis motifnya, antara lain: 
- Batu andesit polos bakar, ditawarkan dengan kisaran harga Rp 85 ribu per meter persegi (ukuran 15 x 30 cm) sampai Rp 180 ribu per meter persegi (ukuran 60 x 60 cm); 
- Batu andesit bintik bakar, ditawarkan dengan kisaran harga Rp 90 ribu per meter persegi (ukuran 15 x 30 cm) sampai Rp 185 ribu per meter persegi (ukuran 60 x 60 cm). 

3. Batu candi 
Batu ini memiliki karakter berwarna hitam dan berpori. Ini adalah jenis batu alam yang terbentuk dari erupsi gunung berapi beratus tahun silam. Batu ini biasanya ditambang di sekitar area Jogjakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Batu candi saat ini ditawarkan dengan kisaran harga Rp 35 ribu per meter persegi (ukuran 10 x 20 cm) sampai dengan Rp 85 ribu per meter persegi (ukuran 30 x 60 cm). 

4. Batu templek (lempeng)
Disebut batu templek karena jenis batu ini dipasang dengan cara ditempelkan secara acak di dinding. Meski demikian, pemasangan batu templek tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus dilakukan oleh seorang yang ahli di bidang ini. Batu ini terbentuk dari perubahan tekanan dan suhu panas bumi, kemudian dipotong dan dirapikan dengan bantuan mesin atau palu. Batu lempeng memiliki beberapa kelebihan, yaitu tahan terhadap panas, hujan, dan jamur. Selain itu, batu lempeng juga lebih terjangkau. Jenis batu lempeng dibedakan berdasarkan daerah di mana material ini diolah, yaitu: 
- Batu lempeng Purwakarta, ditawarkan dengan harga sekitar Rp 60 ribu per meter persegi;
- Batu lempeng Garut, ditawarkan seharga Rp 65 ribu per meter persegi;
- Batu lempeng Salagedang, seharga Rp 65 ribu per meter persegi;
- Batu lempeng Malingping, ditawarkan dengan harga Rp 60 ribu per meter persegi;
- Batu lempeng Banjarnegara, seharga Rp 65 ribu per meter persegi. 

5. Batu paras
Batu ini adalah jenis batuan sedimen, terbentuk dari pengendapan butiran-butiran pasir dan zat-zat kimia yang hanyut oleh air. Batu alam ini memiliki ciri warna cerah atau terang, umumnya berasal dari daerah Jogjakarta dan Palimanan. Mengingat batu ini termasuk batuan lunak, maka diperlukan perawatan ekstra. Harga batu paras juga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis batu alam lainnya. Saat ini batu paras Jogja warna putih ditawarkan dengan kisaran harga Rp 80 ribu per meter persegi (10 x 20 x 1,5 cm) sampai dengan Rp 130 ribu per meter persegi (30 x 60 x 1,5 cm). 

2. Alat dan bahan yang perlu disiapkan

Peralatan memasang cladding batu alam tidak jauh berbeda dengan peralatan untuk memasang keramik. Perbedaan utama terletak pada bahan yang akan dipasang, yaitu batu alam sesuai jenis pilihan masing-masing. Peralatan yang perlu disiapkan adalah: 

1. Peralatan pengaman, yaitu sarung tangan kulit tebal, pakaian kerja overall, dan kacamata pengaman;
2. Bak air untuk merendam batu alam sebelum dipasang;
3. Pita pengukur, pengukur siku, water pas, dan tile spacer; 
4. Palu, pisau plamur, cetok bertakik, rubber grout float;
5. Bahan lain yang perlu disiapkan selain batu alam yang akan dipasang adalah air, pasir beton, semen PC, semen adhesive. 

3. Persiapan sebelum memasang batu alam

Sebelum memasang batu alam, persiapan yang perlu dilakukan adalah: 

1. Perendaman batu alam 
- Rendam semua bahan batu alam dalam air satu hari sebelum dipasang. Semakin lama bahan ini direndam, maka hasil perekatan nantinya akan lebih baik. Selain itu, tujuan perendaman adalah membersihkan bahan dari debu dan kotoran yang melekat; 
- Angkat dan tiriskan semua bahan satu per satu. Pada tahap ini, penyortiran bahan yang cacat bisa dilakukan. Batu alam sebaiknya tidak dijemur di bawah sinar matahari langsung. 

2. Menyiapkan dinding 
Bila dinding yang akan didekorasi dengan batu alam adalah dinding halus dan sudah dicat sebelumnya, maka lapisan cat perlu dibersihkan secara menyeluruh menggunakan pahat besi. Kemudian semprotkan air untuk membersihkan dinding dari sisa kotoran yang menempel. Biarkan beberapa saat sampai air mengering. 

4. Proses pemasangan batu alam

Langkah-langkah pemasangan batu alam sebagai dekorasi dinding adalah: 

1. Siapkan adukan semen 
Campurkan 1 bagian semen PC dan 2 bagian pasir beton, lalu tambahkan setengah bagian semen adhesive. Tuang air dalam adukan sedikit demi sedikit, lalu aduk sampai berbentuk pasta. 

2. Mengukur tinggi dinding
- Ukur tinggi dinding untuk menghitung berapa jumlah bahan yang akan dipasang. Bila batas atas cladding tidak ditentukan, maka usahakan agar jangan dulu memotong bahan yang akan dipasang di dinding bagian paling bawah. Sebaliknya, bila batas atas cladding telah ditentukan, maka usahakan agar batu alam yang dipasang di sini bentuknya utuh (bukan potongan). Sedangkan bahan di bagian bawah bisa dipotong. 
- Gunakan water pas untuk mengukur ketinggian batu alam agar sama rata, lalu beri tanda. Pasang paku dan benang pada titik yang telah diberi tanda. Tanda itu sebaiknya disesuaikan dengan ketinggian nat batu alam. 

3. Mulai memasang 
- Ambil sebuah batu alam, lalu oleskan pasta ke bagian bawah bahan itu setebal 1 sampai 1,5 cm secara merata. Letakkan pada permukaan dinding, lalu tekan dengan palu karet agar melekat. Pemasangan bahan sebaiknya dimulai dari bawah ke atas. Setelah selesai dipasang, ganjal bagian bawah bahan dengan paku beton. Segera bersihkan sisa pasta yang menempel bila ada. 
- Ada beberapa pola cladding yang bisa dipilih, yaitu secara vertikal, horizontal, atau diagonal. Bila menginginkan pola diagonal maka batu alam yang digunakan sebaiknya memiliki presisi tinggi. Sedangkan pasta/ adonan yang digunakan untuk merekatkannya ke dinding adalah acian semen tanpa pasir. Pola sederhana yang pasti menarik secara visual adalah pola dinding batu bata (persegi). Potong ujung bahan membentuk sudut 45 derajat bila hendak dipasang pada pertemuan siku. 

4. Pemeriksaan 
Jika semua material telah terpasang, lakukan pemeriksaan. Adakah bagian yang tidak melekat sepenuhnya pada dinding atau cacat? Celah antara batu alam satu dan lainnya (nat) tidak perlu diisi dengan pasta nat seperti bila memasang cladding keramik. Bila ada nat yang terlalu besar, bisa diisi langsung menggunakan adonan semen. Sisa adonan segera dibersihkan dengan kuas dan air, lalu keringkan mengginakan spons. 

5. Finishing 
Agar tampilan cladding lebih menarik, bisa manfaatkan pernis (varnish) khusus untuk batu alam. Varnish sebaiknya berwarna natural agar tidak menutupi karakter asli batu alam. 

6. Cara merawat dinding batu alam

Meskipun batu alam memiliki karakter keras dan kaku, tapi tetap perlu dirawat secara teratur agar keindahannya bisa dinikmati sampai kapan pun. Demikian juga peralatan yang digunakan untuk merawat cladding batu sebaiknya lembut, yaitu spons atau sikat berbulu lembut. Bahan pembersih yang aman untuk cladding ini adalah sabun pencuci piring. Bisa ditambah dengan sedikit pemutih bila kotoran sulit dibersihkan. Namun bila cladding hanya kotor akibat tertutup debu, bisa dibersihkan dengan air saja. 

Setelah proses pembersihan selesai, keringkan cladding dengan handuk. Ini penting dilakukan karena kalau dibiarkan kering dengan sendirinya, cladding tidak akan tampak bercahaya. Setelah itu, periksa lapisan pelindungnya. Bila tampak sudah terkelupas, lakukan coating ulang sebanyak tiga kali. 

Mengingat pekerjaan pemasangan cladding ini tidak sederhana, bantuan profesional sebaiknya dimanfaatkan. 

¿Necesitas ayuda con tu proyecto?
¡Contáctanos!

Destacados de nuestra revista